Selamat datang di hidup saya, tuan-tuan dan nona-nona. Disini ada sedikit cerita tentang hidup saya. Pastikan anda mengunjungi juga another pieces of my life (ada di sidebar bagian kiri xP). Oh well, ada begitu banyak cerita di sini yang ingin saya bagi. Silakan membaca~! x)

29 April 2008

Rontok?

Rambut rontok. Itu udah biasa bagi orang orang. Iya kan? Asal masih dalam batas wajar, ga perlu khawatir.

Dulu, aQ juga pernah mengalami kerontokan dalam batas wajar. Tapi, entah kenapa, sejak masuk ITB, kerontokan rambutku makin parah dan melewati batas kewajaran. (*Bukan maksud nyalahin ITB, tapi cuma sebagai penanda waktu aja *)

Karna aQ ini termasuk orang yang (masya allah) cuek banget, aQ sih ga begitu peduli. Jadi botak pun ga masalah. Malah enak, ga panas. XD

Tapi PapaQ --yang sering mengunjungi anak perempuannya ini dan menemukan rambutrambutku yang rontok dimanamana (*tentu aja yang belom aQ beresin*)-- khawatir. Beliau sering nanyain, kenapa rambutku bisa rontok sebanyak itu.

Dan biasanya aQ jawab, "Ga tau, Pah. Hehee.."

Ternyata, PapaQ ini sering curhat ke MamaQ. Alhasil, begitu aQ pulang kemaren, dan MamaQ menyaksikan sendiri kedasyatan rontoknya rambutku, beliau langsung menitahkan, "Creambath ke salon!"

Aku dengan tampang ngeri pun berusaha sekuat tenaga menolak perintah MamaQ. Bukannya durhaka, tapi aku ini punya penyakit 'salonophobia'. =D

Setelah lama berdebat, akhirnya diambil keputusan : rambutQ dipotong (*apa hubungannya sama rontok coba?*) dan di creambath sendiri oleh Mama.

Eh, ga nyangkanyangka, MamaQ kejam juga ternyata. Rambutku dipotong pendek banget. Jadi kayak Dora. Hfff...

0 celotehan:

Post a Comment