Bungkusan berlabel dunkin donuts menyapa saat gadis kecil itu masuk ke kamarnya setelah kegiatan yang menyita waktu hingga satu jam lewat dari tengah malam. Sekotak isi enam donat, ditambah orange juice yang telah tak dingin lagi. Ia membuka kotaknya dan melihat lima buah donat sempurna yang memiliki rasa kesukaannya.
Matanya langsung bergerak liar, mencari-cari sesuatu. Tanda-tanda apapun yang menunjukkan kehadiran seseorang.
Gadis itu menyadari, kamarnya jauh lebih rapi dari terakhir kali ia tinggalkan tadi pagi. Sampah-sampah yang tadi masih ada di kolong tempat tidur telah berada di tempat semestinya--tempat sampah di luar kamar. Baju-baju yang berserakan, sekarang tertumpuk di satu tempat.
Memang masih cukup berantakan, tapi lebih lumayan.
Kepalanya kembali menoleh cepat. Pandangan matanya menyimpan berbagai macam perasaan yang berkecamuk di dada.
Tapi apa yang ia cari tidak terlihat dimanapun.
Dia menghampiri meja, mencari-cari secarik kertas yang mungkin saja bertuliskan ucapan bertandatangan. Tidak ada.
Lalu ia mengamati papan sterofoam yang biasanya ia gunakan untuk menempelkan hal-hal penting. Tidak ada tulisan apapun.
Matanya berhenti di atas meja makan. Setengah lusin donat yang tinggal lima dan juga segelas orange juice yang telah mencair seluruh esnya.
Hanya itu tanda bahwa ayahnya datang berkunjung beberapa jam lalu.
Selamat datang di hidup saya, tuan-tuan dan nona-nona. Disini ada sedikit cerita tentang hidup saya. Pastikan anda mengunjungi juga another pieces of my life (ada di sidebar bagian kiri xP). Oh well, ada begitu banyak cerita di sini yang ingin saya bagi. Silakan membaca~! x)
19 April 2009
Dunkin Donuts
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 celotehan:
Post a Comment