Selamat datang di hidup saya, tuan-tuan dan nona-nona. Disini ada sedikit cerita tentang hidup saya. Pastikan anda mengunjungi juga another pieces of my life (ada di sidebar bagian kiri xP). Oh well, ada begitu banyak cerita di sini yang ingin saya bagi. Silakan membaca~! x)

27 April 2009

Saya...

...akan menjadi kakak lagi di umur ke delapan belas :)

Read moar x)

19 April 2009

Dunkin Donuts

Bungkusan berlabel dunkin donuts menyapa saat gadis kecil itu masuk ke kamarnya setelah kegiatan yang menyita waktu hingga satu jam lewat dari tengah malam. Sekotak isi enam donat, ditambah orange juice yang telah tak dingin lagi. Ia membuka kotaknya dan melihat lima buah donat sempurna yang memiliki rasa kesukaannya.

Matanya langsung bergerak liar, mencari-cari sesuatu. Tanda-tanda apapun yang menunjukkan kehadiran seseorang.

Gadis itu menyadari, kamarnya jauh lebih rapi dari terakhir kali ia tinggalkan tadi pagi. Sampah-sampah yang tadi masih ada di kolong tempat tidur telah berada di tempat semestinya--tempat sampah di luar kamar. Baju-baju yang berserakan, sekarang tertumpuk di satu tempat.

Memang masih cukup berantakan, tapi lebih lumayan.

Kepalanya kembali menoleh cepat. Pandangan matanya menyimpan berbagai macam perasaan yang berkecamuk di dada.

Tapi apa yang ia cari tidak terlihat dimanapun.

Dia menghampiri meja, mencari-cari secarik kertas yang mungkin saja bertuliskan ucapan bertandatangan. Tidak ada.

Lalu ia mengamati papan sterofoam yang biasanya ia gunakan untuk menempelkan hal-hal penting. Tidak ada tulisan apapun.

Matanya berhenti di atas meja makan. Setengah lusin donat yang tinggal lima dan juga segelas orange juice yang telah mencair seluruh esnya.

Hanya itu tanda bahwa ayahnya datang berkunjung beberapa jam lalu.

Read moar x)

16 April 2009

Parents

Hal yang paling saya takuti di dunia ini ada empat.

1. My beloved sista lagi marah atau sedih atau desperate (hoh, apalagi kalo gara-gara saya Dx)
2. My only granddad tiba-tiba 'pergi' pas saya lagi gak di rumah alias menyiksa diri di Bandung (let's pray it wouldn't happen)
3. Kehilangan my precious one, adek saya tercinta
4. Ngecewain Papa Mama

Hmmm. Oke, plus dibenci temen-temen. Plus maut. Plus Pak Mervin. Plus-- *dibekep*

Hehe.

Lupakan sementara poin-poin lainnya. Kali ini saya cuma pengen ngebahas poin nomer empat.

"Ngecewain Papa Mama"


Seperti yang sudah saya bilang, saya sayang banget sama Papa Mama. Dan sebagai anak yang baik dan berbudi tinggi serta ceria, sudah seharusnya saya gak mau ngecewain Papa Mama kan?

Oh.

Jadi inget.

FLASHBACK mode ON.

Dulu pas SMA, saya pernah gak bisa ngerjain ujian. Blank banget. Alhasil, nilainya ancur sangat.

Mama, as usual, ngomel-ngomel panjang lebar tentang 'rajin', 'belajar' dan gabungan kedua kata tersebut. Sementara Papa cuma diem tapi pandangan matanya sediiih banget.

Oyeah. Saya lebih milih dibentak-bentak daripada harus mengheningkan cipta yang sangat menyiksa gitu.

Sepanjang perjalanan pulang dari sekolah--dimana saya dijemput Papa seorang--saya nangis.

FLASHBACK mode OFF.



Dari kecil deh saya takut ngecewain Papa Mama. Nah, dan saya pun membatin setiap saat,
"Jangan ngecewain Papa Mama, jangan ngecewain Papa Mama, jangan ngecewain Papa Mama."


Sayangnya, kawans, kalimat itu punya dua makna.
Makna pertama: 'jadi super something dan ngebanggain Papa Mama'.
Makna kedua: 'jadi biasa-biasa aja, gak menonjol, tapi juga gak mengecewakan'.

SD dan SMP, saya milih makna kedua. Soalnya makna pertama itu bakal berakibat someone jadi sedih dan down dan sebel sama saya (lihat poin nomor satu di baris kedua).
Tapi begitu masuk SMA dan kemungkinan 'perbandingan adik vs kakak' berkurang (gak berarti berhenti sama sekali lho -__-;), mulai muncul keinginan untuk pindah ke makna nomer satu.

Tapi meskipun demikian *dibantai guru bi xD* ternyata saya tetep nyantai dan cuek yang berakibat Papa Mama kecewa (lihat kembali mode flashback). Mulai sejak itu, saya rela ngelakuin apa aja buat denger kata,
"Papa Mama bangga sama kamu."


Oh, betapa mulia keinginan saya. Nggak nyadar bahwa itu sebab utama saya tiba-tiba stres dan tertekan. Ternyata memaksakan diri itu gak baik buat kesehatan mental.
Tapi nyadar gitu kok saya tetep ngemaksain masuk STEI yang mana adalah pilihan-tidak-langsung dari Papa Mama? (ARSIII~Dx)
Ups. Jawabannya: untuk bertemu kawan-kawan STEI x).

Bek to topik.
Saya emang takut banget menghadapi kekecewaan Papa Mama. Sedih banget rasanya.

Tapi setelah nulis posting aneh tapi bermutu sebelumnya, saya sadar.

Bukankah suatu keberuntungan bahwa saya masih punya orang-orang yang mau kecewa terhadap saya? It means they love me, doesn't it? :)

Sekarang saya menghadapi kekecewaan Papa Mama dengan positip thinking.

I will make them say, "We're proud of you, son." Surely I will x)

Read moar x)

07 April 2009

Saya Orang yang Sangat Beruntung

Saya orang yang sangat beruntung.

Butuh tahunan hidup dan saya baru menyadarinya. Butuh membaca fic ini dan saya baru menyadarinya. Butuh membaca postingan ini dan saya baru menyadarinya. Tapi saya beruntung, karena akhirnya saya menyadarinya. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, iya kan?



Saya orang yang sangat beruntung,

punya kemampuan otak yang berada di atas rata-rata. Saya punya IQ yang termasuk cerdas. Saya dulu sekolah di SMP terfavorit di Surakarta. Saya dulu berhasil masuk akselerasi di SMA 3 Warung Miri—masih di Solo, bagi yang nggak tau Wamir itu daerah mana. Saya masuk ITB, dimana ada beberapa teman saya plus kakak saya yang nggak berhasil masuk. Saya masuk STEI yang katanya passing gradenya tertinggi (katanya lho! saya mah gak tau :P). Saya masuk jurusan Elektro yang sangat saya syukuri karena tak perlu mempelajari programming yang euh... no komen. Saya mampu mengikuti kuliah—meski sedikit keteteran gara-gara kebanyakan hedon (=.=''). Saya suka hitungan (err, itu termasuk keberuntungan kan? :D).



Saya orang yang sangat beruntung,

masih punya keluarga yang super bahagia. Keluarga inti yang sangat saya cintai. Plus tambahan satu orang kakek saya. Dan beberapa Om-Tante beserta banyak sepupu. Keluarga besar yang super bahagia (have I told you?). Saya sayang semua anggota keluarga besar saya :)

Keluarga inti saya masih lengkap. Err, oke, Mama pernah keguguran yang menyebabkan 3 adik saya nggak jadi lahir. Tapi tetep, Papa, Mama, Mbak dan Adik, semua itu lebih dari cukup bagi saya untuk sebuah keluarga. Tapi saya juga nggak nolak kalo mau dikasih adik satu lagi (yang cowok lagi dong, Mah! XD).

Keluarga saya nggak pernah kekurangan finansial. Mmmm, sebenernya dulu pernah. Ah, masa lalu! Forget it.

Pokoknya sekarang keluarga saya memiliki tabungan yang cukup untuk menyekolahkan saya dan kakak saya di tingkat kuliah serta adik saya yang masih SD. Masih cukup untuk membelikan saya makanan-makanan yang tiba-tiba saya pengen (dimsum! j-co! dunkin donuts! pizza! bebek peking! *ditabok*). Cukup untuk memberi saya fasilitas-fasilitas yang lumayan mewah di kamar kos saya—saya akui itu. Lebih dari cukup untuk hidup secara layak. Sangat lebih.



Saya orang yang sangat beruntung,

orangtua saya masih ada. Beberapa teman saya, udah nggak memiliki salah satu atau keduanya. Dan saya masih. Dua-duanya. Lengkap. Sudahkah saya katakan saya amat menyayangi mereka? Belum? Oke, saya katakan, “Saya sayang banget sama Papa Mama. Dimanapun, kapanpun. Selamanya.”

Kedua orangtua saya juga sayang sama saya. Nggak perlu penjelasan. Mereka sayang saya. Titik. Nggak percaya? Silakan tanya mereka.



Saya orang yang sangat beruntung,

punya kakak dan adik. Ngerasain jadi seorang adik sekaligus kakak. Bisa manja-manja sama Mbak. Bisa nggangguin ngemanjain Adik.

Kakak saya sering saya dzolimi. Sering banget saya bikin dia kecewa, sakit hati, marah. Tapi dia selalu baik sama saya. Selalu ngasih saran-saran bermanfaat tentang makhluk berjenis kelamin cowok, selalu bisa bikin saya ketawa dengan kedudulannya, selalu ngasih baju-bajunya yang udah nggak muat (siapa suruh beli baju ketat-ketat?), selalu mau saya godain. Oh, betapa menyenangkannya jadi adik. Adakah kakak yang lebih sempurna dari dia? You can say anyone. But for me, my big sist is the best. (Ayo katakan kau juga mencintaiku, sayang. Haha.)

Adik saya CAKEPP banget. Bagi saya, dia adalah anugerah terindah. Bukan bermaksud bilang kalo yang lain nggak indah, bukan, hanya aja, Adik saya bener-bener the most important thing in my life. Saya rela nempuh perjalanan 9 jam, kedinginan, dan bikin diare, demi ngeliat mukanya dan meluk dia lagi—hal yang paling saya kangenin—setelah sekian lama. Saya paling suka saat-saat meluk dia yang selalu berakhir dengan pukulan dan dorongan biar saya ngelepasin atau malah dia balas meluk yang OVER sehingga saya sesak nafas :)) Saya tau dia jenius, tapi dia nggak mau nunjukin kejeniusannya—yang selalu bikin saya marah. Saya tau dia maniak game dan saya sangat terharu waktu dia minjemin PS 2 buat saya (iya, sayang, habis kamu ujian, aku balikin ;)). Saya tau dia udah punya cewek (oh, man, anak SD zaman sekarang!) tapi itu nggak mengurangi rasa cinta ini padanya. Hati saya udah buat dia semenjak saya liat sosoknya yang masih bayi merah. *ergh, mulai berlebihan brother compleks*



Saya orang yang sangat beruntung,

punya banyak teman-teman yang asyik, lucu, menyenangkan. Keluarga besar SD KLECO II. Keluarga besar 3F SMP 1 Solo. Keluarga besar AKSEL SMA 3 Solo. PKS SMAGA. KALKULUS ENAM, STEI’07. ELEKTRO, HME. Boulevard. PSTK. Wika. Anak-anak infantrum.

They are nice. They are fun. They are INSANE! XDD

Saya sayang kalian semua, kawans. Di saat saya kesusahan, di saat saya sedih, di saat saya butuh dukungan. You are here by my side :) Tengkiu, tengkiu.

Sampai kapanpun kalian di hati saya—yang buat adik saya itu, HAHA—sampai kapanpun. Eh, beneran, I don’t lie, guys :)



Saya orang yang sangat beruntung,

diberi begitu banyak nikmat oleh-Nya. Yang bahkan saking banyaknya hingga nggak semua saya ketahui, atau saya ingat.

Saya orang yang sangat beruntung—yang hanya bisa bilang, “Alhamdulillah.” Dan berjanji mengurangi keluhan.



Ya, saya ini orang yang sangat beruntung. Terima kasih, ya Allah :)

Read moar x)

03 April 2009

Haha.

Hari ini praktikum. Besok ujian. Dua-duanya tentang Elektronika.

Mabok Dioda dan Transistor jadinya :D

Read moar x)